Nyatanya Jogjakarta bukan hanya tempat untuk belajar. Kota ini menyimpan banyak kekayaan. Termasuk di dalamnya kelompok sipil yang bisa beraksi ke mana-mana. Mungkin tidak seekstrem seperti di kota-kota lain. Mereka tumbuh dengan semangat yang berbeda dengan irama kota ini. Tumbuh dengan identitas dan tali kepentingan yang beragam. Buku ini adalah persembahan aktivis masyarakat yang mengamati dan terlibat di datarn kelompok ini. Sebuah penulisan berbasis lapangan yang begitu ‘menyentuh dan gila’. Studi yang tidak terlampau padat teori tapi bisa melihat secara tangsung bagaimana geliat pertumbuhan kota dalam masa-masa transisi. Layak dibaca dan patut ditelaah.